Majalengka — Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI) melakukan verifikasi lapangan di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Kasokandel, Kabupaten Majalengka, sebagai bagian dari upaya strategis pemantauan dan penguatan koperasi desa. Kegiatan ini bertujuan menyerap aspirasi langsung dari pengurus dan anggota koperasi, sekaligus mengidentifikasi tantangan nyata yang dihadapi koperasi di tingkat desa.
Verifikasi lapangan tersebut dilaksanakan oleh Tim Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan KSP RI yang dipimpin Tenaga Ahli Madya Bidang Koperasi dan UMKM, Erni Juliana. Dalam keterangannya, Erni menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi langkah penting untuk memperoleh gambaran riil terkait pengelolaan, kelembagaan, serta keberlanjutan usaha KDMP Kasokandel.
“Masukan dan aspirasi yang kami terima di lapangan akan kami rangkum sebagai bahan rekomendasi kebijakan, khususnya dalam rangka penguatan koperasi desa agar semakin berdaya saing,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Kegiatan verifikasi ini dihadiri oleh sejumlah unsur pemerintah pusat dan daerah, di antaranya Tenaga Ahli Madya Bidang Pangan dan Pertanian Ahmi Septari, Tenaga Ahli Muda Ricki Adhityo Ajie, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Majalengka seperti Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Bapedalitbang, unsur Kecamatan Kasokandel, Koramil, Polsek, kepala desa, dan BPD se-Kecamatan Kasokandel.
Kehadiran lintas sektor ini mencerminkan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong koperasi desa sebagai pilar penguatan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Perkembangan KDMP Kasokandel
Ketua KDMP Kasokandel, Asep Dindin Jamaludin, memaparkan bahwa hingga saat ini koperasi telah memiliki 267 anggota aktif yang terdaftar melalui aplikasi Simkopdes. Selain itu, KDMP Kasokandel juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN dan mitra usaha guna memperluas jaringan serta meningkatkan potensi pengembangan unit usaha koperasi.
Meski demikian, Asep mengungkapkan bahwa keterbatasan modal inti masih menjadi tantangan utama. Saat ini, sumber permodalan koperasi masih bergantung pada simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, sehingga ruang gerak untuk ekspansi usaha masih relatif terbatas.
“Kami berharap ada dukungan kebijakan dan akses permodalan yang lebih luas agar koperasi dapat berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi anggota,” ungkapnya.
Komitmen Penguatan Koperasi Desa
Melalui kegiatan verifikasi lapangan ini, KSP RI menegaskan komitmennya dalam mendukung program Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi nasional. Aspirasi yang dihimpun dari KDMP Kasokandel diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan koperasi desa di seluruh Indonesia.
Penguatan koperasi desa dinilai memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas akses pembiayaan, serta menciptakan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
Komentar